
Dalam sistem peternakan ruminansia, kualitas pakan merupakan fondasi utama yang menentukan performa kesehatan, efisiensi pencernaan, dan tingkat produksi. Di antara berbagai komponen pakan, rumput (hijauan) menempati posisi paling teratas sebagai sumber serat kasar, energi, dan protein alami. Namun, tidak semua rumput memiliki nilai nutrisi yang sama. Pemilihan jenis rumput yang ideal sesuai dengan spesies ternak, umur, dan tujuan produksi menjadi krusial untuk mencapai hasil yang optimal.
Kenapa Rumput Begitu Penting untuk Ruminansia?
Ruminansia seperti sapi perah, kambing, dan domba memiliki sistem pencernaan khusus yang memungkinkan mereka mencerna serat melalui fermentasi di rumen. Serat dari rumput merangsang aktivitas mikroba rumen, menjaga motilitas saluran cerna, serta menghasilkan asam lemak volatil (VFA) sebagai sumber energi utama. Rumput yang berkualitas akan meningkatkan konsumsi pakan, efisiensi konversi, serta mendukung kestabilan produksi susu dan pertumbuhan ternak.
Ciri-Ciri Rumput yang Ideal untuk Ruminansia
Untuk disebut sebagai rumput ideal, hijauan harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
– Tinggi kandungan protein kasar (minimal 10–15%)
– Rasio serat kasar seimbang, tidak terlalu tinggi agar mudah dicerna
– Ketersediaan sepanjang tahun
Jenis Rumput Unggulan untuk Sapi Perah dan Ruminansia Lainnya.
Berikut adalah beberapa jenis rumput yang telah terbukti mendukung produktivitas ternak ruminansia di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia:
1. Rumput Gajah (pennisetum purpureum)
Merupakan salah satu rumput paling populer untuk sapi perah.
– Produksi biomassa tinggi
– Kandungan protein kasar sekitar 10–14%
2. Rumput Odot (pennisetum purpureum cv. mott)
Varietas unggul dari rumput gajah dengan batang lebih pendek dan daun lebih lunak.
– palatabilitasnya tinggi
– Cepat tumbuh dan cocok di tanah tropis basah
– Kandungan nutrisi konsisten bila dipanen umur 40–45 hari
3. Rumput Brachiaria (brachiaria decumbens, brachiaria humidicola)
Populer untuk daerah kering dan semi-kering.
– Tahan terhadap kekeringan dan asam tanah
– Cocok untuk sistem padang penggembalaan
– Dapat dikombinasikan dengan leguminosa untuk menambah kadar nitrogen alami
4. Rumput Setaria (setaria sphacelata)
Cocok pada lahan dengan curah hujan tinggi.
– Produksi hijauan tinggi, tumbuh cepat
– Tekstur lembut dan disukai ternak
Rahasia pakan lebih bernutrisi adalah dengan kombinasi dengan leguminosa.
Untuk hasil maksimal, rumput ideal sebaiknya dipadukan dengan leguminosa seperti lamtoro, indigofera, atau centrosema. Tanaman ini mengandung protein tinggi (hingga 20–30%) dan membantu memperbaiki struktur tanah melalui fiksasi nitrogen.
Sebagai peternak yang visioner, kita harus memilih jenis rumput yang tepat dan memberi dampak paling nyata pada ruminansia. Kualitas pakan adalah cerminan langsung dari hasil produksi ternak baik itu dalam bentuk susu, bobot tubuh, maupun kesehatan jangka panjang.